Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin (Hb) adalah protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan persoalan gizi karena berkurangnya kadar hemoglobin dalam darah, yang dapat mengganggu distribusi oksigen ke seluruh tubuh. Berdasarkan WHO, anemia pada kehamilan ditegakkan apabila kadar Hb kurang dari 11 g/dL, sementara center of disease control and prevention mendefinisikan anemia sebagai kondisi dengan Hb kurang dari 10,5 g/dL pada trimester kedua dan <10 g/dL pada pasca persalinan. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya seperti persalinan prematur, berat badan lahir rendah pada bayi, depresi pasca persalinan, dan kematian ibu pasca persalinan
Sumber : genbest
Penyebab utama anemia adalah kekurangan zat besi dalam tubuh, yang diperlukan untuk produksi sel darah merah yang sehat. Namun, anemia juga bisa disebabkan oleh defisiensi vitamin lainnya seperti asam folat atau vitamin B12, infeksi kronis, masalah genetik, perdarahan kronis, atau penyakit kronis seperti gagal ginjal atau kanker.
Beberapa penyebab anemia pada ibu hamil meliputi:
- Kekurangan Zat Besi: Umumnya merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil karena kebutuhan zat besi yang meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin dan plasenta.
- Kekurangan Asam Folat atau Vitamin B12: Asam folat dan vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan kedua nutrisi ini dapat menyebabkan anemia.
- Kehamilan Berulang atau Jarak Kehamilan yang Pendek: Jika ibu hamil memiliki kehamilan berulang atau jarak kehamilan yang pendek, hal ini dapat menyebabkan anemia karena tubuh memiliki waktu yang terbatas untuk memulihkan cadangan zat besi antara kehamilan.
Gejala anemia pada ibu hamil termasuk kelelahan, sesak nafas, pusing, pucat, detak jantung cepat, dan peningkatan risiko komplikasi seperti kelahiran prematur atau berat bayi lahir rendah. Lalu bagaimana cara mencegah agar tidak mengalami Anemia selama masa kehamilan? Berikut adalah beberapa cara mencegah anemia :
- Perbanyak konsumsi makanan bergizi seimbang kaya protein, zat besi (hati, telur, ikan, daging, kacang-kacangan, sayuran hijau, buah berwarna merah atau kuning)
- Makan beraneka ragam makanan dengan penambahan satu porsi makanan
- Minum tablet tambah darah (TTD). Minimal 90 tablet selama masa kehamilan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Menggunakan alas kaki untuk mencegah infeksi cacing.
Sumber : iStock|Nadiia Lashynka
Selain melakukan beberapa pencegahan di atas, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap kadar hemoglobin. Dengan pemeriksaan dan pemantauan rutin ibu hamil bisa lebih responsif terhadap kondisi kesehatan dan pengobatan yang sesuai. Tindakan yang tepat dan pengelolaan yang baik terhadap anemia pada ibu hamil dapat diatasi dan risiko komplikasi dapat diminimalkan. Selain itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dan memastikan asupan gizi yang mencukupi. Perhatikan selalu makanan yang dikonsumsi agar Ibu dan janin terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan.