Apakah Sahabat panti mengenal DAGUSIBU?
Dilansir laman Kemenkes, DAGUSIBU sendiri merupakan sebuah singkatan yang berarti DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang. Singkatan ini dibuat agar masyarakat lebih mengenal dan memahami bagaimana caranya mengelola obat yang kita dapatkan dari pemeriksaan maupun apotek terdekat. Dengan memahami dan menerapkan prinsip DAGUSIBU, diharapkan masyarakat dapat mengoptimalkan efektivitas pengobatan dan menghindari risiko yang mungkin timbul dari penggunaan obat yang tidak tepat. Berikut informasi lebih lanjut seputar DAGUSIBU.
Dalam hal mengelola obat dengan bijak, DAGUSIBU merupakan hal penting yang perlu Sahabat Panti perhatikan. Langkah pertama adalah DAPATKAN. Untuk mendapatkan obat sendiri, Sahabat panti harus paham dan bijak untuk membeli obat di tempat-tempat resmi dan memiliki izin agar keamanan serta keaslian obat lebih terjamin. Penting juga untuk memiliki resep dari dokter untuk obat yang memerlukan resep agar dosis dan jenis obat sesuai dengan kebutuhan medis pasien. Konsultasi dengan farmasis juga dapat memberikan informasi tambahan mengenai obat yang akan dikonsumsi. Karena obat yang dibeli akan digunakan untuk tubuh kita, sehingga harus kita perhatikan pemakaiannya agar tidak berdampak buruk bagi tubuh.
Selanjutnya, GUNAKAN. Dalama menggunakan obat sendiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Sahabat Panti. enggunaan obat yang tepat melibatkan pemahaman tentang cara penggunaan, dosis yang dianjurkan, waktu konsumsi, serta potensi efek samping yang mungkin terjadi. Untuk obat bebas yang didapatkan di apotek, kita wajib membaca dan memahami aturan pemakaian yang ada dalam bungkus obat. Untuk obat dari dokter, kita harus memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh dokter, apoteker maupun petugas farmasi. Pasien harus mematuhi petunjuk penggunaan yang diberikan oleh dokter atau farmasis dan tidak menghentikan atau mengubah dosis obat tanpa konsultasi terlebih dahulu. Kepatuhan terhadap regimen pengobatan sangat penting untuk mencapai hasil terapi yang optimal.
Langkah berikutnya adalah SIMPAN. Menyimpan obat berarti menjaga agar isi agar kandungan obat tetap terjaga. Biasanya dalam instruksi yang terdapat dalam wadah obat juga dituliskan bagaimana kita harus menyimpan obat tersebut. Sehingga, penempatan obat di tempat yang sesuai dengan instruksi penyimpanan pada label, seperti di tempat yang kering, sejuk, atau bahkan di dalam lemari es jika diperlukan. Penyimpanan yang tidak tepat dapat mengurangi efektivitas obat atau bahkan menyebabkan kerusakan. Terlebih lagi tidak sedikit obat yang sangat sensitif terhadap suhu.
Yang terakhir ialah BUANG. Mungkin langkah ini terlihat sepele untuk dilakukan. Tetapi, apabila kita tidak memperhatikan bagaimana cara membuang obat dengan benar, kita bisa saja merusak lingkungan dengan tidak sengaja. Yang lebih buruk dari itu adalah apabila obat yang kadaluarsa dan kita buang dengan sembarangan malah disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Sehingga, dalam membuang obat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Untuk obat tablet atau pil, apabila hendak membuang obatnya, disarankan untuk dirusak terlebih dahulu kemasannya. Jangan biarkan obat tersebut dalam bentuk tablet atau pil utuh. Sebisa mungkin sudah dalam bentuk serbuk ketika dibuang sehingga tidak bisa disalahgunakan. Untuk obat suntik, disarankan untuk jarum yang digunakan dimasukkan ke dalam tempat yang keras seperti galon atau jerigen agar obat suntik tidak tercecer dan membahayakan bagi orang lain. Untuk obat sirup dalam botol kaca, disarankan agar sebelum membuang, botol kaca tersebut dipecah terlebih dahulu. Pecahan kacanya pun harus dibuang dengan baik dan benar. Selain agar tidak membahayakan bagi orang lain, cara pembuangan tersebut juga bertujuan supaya obat yang sudah dibuang tidak disalahgunakan.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip DAGUSIBU, Sahabat Panti dapat berperan aktif dalam mengelola pengobatan mereka dengan cara yang aman dan efektif. Penerapan DAGUSIBU tidak hanya membantu dalam mengoptimalkan hasil terapi tetapi juga mencegah potensi bahaya yang dapat timbul dari penyalahgunaan atau penanganan obat yang tidak tepat. Kesadaran tentang pengelolaan obat yang benar melalui DAGUSIBU diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Sumber : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2303/apa-itu-dagusibu